Artikel I Psikoterapi
Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi secara etimologis mempunyai arti sederhana yaitu “psyche”
yang artinya jiwa dan “therapy” dari bahasa Yunani yang berarti “merawat” atau “mengasuh”,
sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah “perawat terhadap aspek
kejiwaan seseorang”. Dalam Oxford English Dictionary, “Psychotherapeutic” yang
diartikan sebagai perawatan terhadap suatu penyakit dengan mempergunakan teknik
psikologis untuk melakukan intervensi psikis.
Pengertian psikoterapi secara
istilah, ada beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli. Diantaranya :
a. Corsini
Psikoterapi adalah proses moral
dari interaksi dari dua pihak. Setiap pihak biasanya terdiri dari satu orang.
Tetapi ada kemungkinan terdiri dari dua orang atau lebih pada setiap pihak,
dengan tujuan untuk keadaan yang tidak menyenangkan pada salah satu bidang.
b. Lewis R. Worberg M.D.
Dalam bukunya yang berjudul The
Technique Psychotherapy, mengatakan psikoterapi adalah perasaan dengan
menggunakan alat-alat psikologi terhadap permasalahan yang berasal dari
kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan profesional
dengan pasien yang
bertujuan ; menghilangkan,
mengubah atau menurunkan gejala-gejala yang ada. Memperantarai (perbaikan) pola
tingkah laku yang rusak. Meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan
kepribadian yang positif.
c. Warson dan Morse
Psikoterapi adalah bentuk
khusus dari interaksi antara dua orang pasien dan terapis pada mana memiliki
dari interaksi. Karena mencari bantuan psikologis dan terapi menyusun interaksi
dengan menggunakan dasar psikologis untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan
mengendalikan diri dalam kehidupanya dengan mengubah pikiran, perasaan, dan
tindakanya.
Tujuan
Psikoterapi
1.Berdasarkan pendekatan
psikodinamik menurut Ivey, et al (1987) : Membuat sesuatu yang tidak sadar
menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap
kejadian yan sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik yang
lama.
2.Berdasarkan dengan
pendekatan psikoanalisis menurut Corey (1991) : Membuat sesuatu yang tidak
sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali
pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik yang ditekan melalui
pemahaman intelektual.
3.Berdasarkan pendekatan behavioristik menurut Ivey, et al (1987) :
Untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar dan berperilaku serta untuk
mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih bisa menyesuaikan. Corey (1991) menjelaskan bahwa terapi perlaku
bertujuan untuk menghilangkan perilaku yang maladaptive dan lebih banyak
mempelajari perilaku yang efektif.
Berhubungan dengan terapi behavioristic ini, Iver, et al (1987)
menjelaskan mengenai tujuan terapi kognitif-behavioristik yaitu menghilangkan
cara berpikir yang menyalahkan diri sendiri, mengembangkan cara memandang yang
lebih rasional dan toleran terhadap diri sendiri dan orang lain.
Unsur-Unsur Psikoterapi
Masserman (lihat Karasu, 1984) telah melaporkan tujuh “parameter
pengaruh” dasar yang mencakup unsur-unsur pada semua jenis psikoterapi
1. Peran social (“martabat”) psikoterapis
2. Hubungan (persekutuan terapeutik)
3. Hak
4. Retrospeksi
5. Re-edukasi
6. Rehabilitasi
7. Resosialisasi
8. Rekapitulasi
Referensi
Gunarsa, Singgih D. 1996. Konseling
dan Psikoterapi. Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Maulany,
R.F (1997). Bukuk Saku Psikiatri: Residen Bagian Psikiatri UCLA. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar