Minggu, 09 November 2014

Psikologi Manajemen



ANALISIS ARTIKEL PERENCANAAN, PENETAPAN DAN PENGORGANISASIAN STRUKTUR ORGANISASI






Dari artikel tersebut, diketahui bahwa karyawan tidak memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan dengan baik sehingga minat karyawan sangat meningkat untuk meminjam uang di tempat kerjanya. Ketika dihadapkan masalah demikian, sejumlah perusahaan banyak yang mulai melakukan edukasi perencanaan keuangan pada karyawannya terutama pada diri individu.
Ada sejumlah manfaat dari perencanaan keuangan pribadi yang tepat antara lain:
·         Mengukur tingkat kesehatan keuangan pribadi dengan membandingkan jumlah pendapatan dan jumlah pengeluaran tiap bulannya
·         Merencanakan jumlah tabungan yang perlu dipersiapkan guna menghadapi masa pensiun,
·         Menentukan jumlah uang yang dapat digunakan untuk melakukan investasi yang sesuai dengan profil risiko,
·         Menentukan jumlah dan jenis asuransi yang sesuai, baik asuransi kesehatan maupun asuransi properti dan kendaraan.

Koewn (2010) menyatakan lima langkah yang diperlukan dalam merencanakan keuangan pribadi, yaitu:

1.      Mengevaluasi kesehatan keuangan pribadi.
Langkah pertama adalah melakukan pencatatan serta membandingkan antara jumlah pendapatan dan pengeluaran dalam kurun waktu satu bulan / tahun. Berdasarkan pencatatan tersebut dapat dibentuk suatu laporan keuangan laba-rugi pribadi (Income Statement) yang menunjukkan jumlah pendapatan yang tersisa (setelah dikurangi dengan total pengeluaran). Dana yang tersisa itu yang dapat dipergunakan untuk keperluan tabungan maupun investasi.

2.        Menentukan tujuan keuangan pribadi
Evaluasi keuangan menunjukkan kematangan individu dalam hal tingkat likuiditas dan fleksibilitas keuangannya. Hasil evaluasi keuangan pribadi tersebut dapat membantu individu dalam menetapkan tujuan keuangan.
3.      Mempersiapkan aksi keuangan
Langkah-langkah keuangan berisi panduan rencana keuangan yang akan dilakukan di masa mendatang. Panduan tersebut harus memiliki tingkat fleksibilitas dan likuiditas keuangan yang baik di samping memberikan nilai proteksi yang memadai. Misalnya, suatu perencanaan keuangan harus menyediakan dana darurat (emergency fund) dan proteksi (asuransi) untuk kebutuhan mendadak seperti sakit, bencana, maupun kematian.

4.      Menerapkan rencana keuangan
Individu harus berpegang kepada rencana dan tujuan keuangan yang telah dipersiapkan dalam menjalankan langkah-langkah keuangan. Tujuan dan rencana keuangan menjadi panduan dalam mengatur keuangan pribadi.

5.      Melakukan evaluasi terhadap rencana keuangan
Evaluasi terhadap rencana dan tujuan keuangan harus dilakukan secara berkala dan menyesuaikan dengan situasi keuangan yang ada pada tahun berjalan. Hasil evaluasi tersebut menjadi dasar untuk menyusun anggaran pada tahun depan. 


Referensi http://usbi.ac.id/node/310