Jumat, 24 Januari 2014

Resensi Buku


Identitas Buku
Judul buku : MINDER ITU NIKMAT, LHO...
Penulis : Laura Khalida
Penerbit : Doyanbaca Publishing
Tahun Terbit : 2006
Jumlah Halaman : 120
Ringkasan:
Dalam buku ini, penulis membeberkan mengenai pengalaman pribadinya akan kegelisahan yang dialaminya sejak SMP hingga lulus kuliah  yang disebabkan oleh virus minder. Keminderan yang tadinya berawal dari satu hal berubah menjadi banyak hal. Ketika SMP gara-gara virus minder ini, penulis sampai tidak berani bertanya di kelas, “Gimana kalo jawabannya ternyata gampang banget?”, “gimana kalo gue diketawain temen sekelas karena gitu aja nggak tau?”, “gimana kalo guru juga bengong (maksudnya ini murid lemot amat yak? Gitu aja ditanyain)” itu baru beberapa alasan karena masih seambrek  alasan lainnya yang membuat penulis takut bertanya di kelas. 
Berlanjut ketika SMA, jamannya SMA biasanya  mulai deh yang namanya besukaan sama lawan jenis sayangnya virus minder ini masih bersarang di diri penulis bahkan justru semakin parah. Gara-gara virus minder ini penulis jadi membatasi lingkup pergaulannya, praktis temennya hanya itu-itu saja. “Gue saat itu iriii banget karena cowok yang suka sama gue cuma bisa diitung dengan sebelah tangan, terkadang gue mikir mana ada cowok ganteng  yang mau ngelirik gue?? Habissnya tubuh gue gendutan sihh” dan yang lebih parahnya lagi penulis pernah menghujat Tuhan, “kenapa sih gue nggak mati aja sejak lahir? Kan gue udah di surga dan nggak mengalami keminderan ini”.
Saat kuliah pun, virus ini masih saja mendarah daging dalam diri penulis. Bisa dibayangkan saat itu penulis menjadi mahasiswi yang kuper dan sibuk mikirin kekurangan dirinya. Bahkan sampai lulus kuliah, cari kerjaan bener-bener susah penulis sampai nganggur selama 3 tahun, virus ini sudah sampai stadium akut. Penulis sampai-sampai mengalami stress dan menjadi pribadi yang sensitif, cepat tersinggung, serta hanya mikirin dirinya sendiri. Diri ini betul-betul merasa tak ada artinya.. Kuliah udah dibiayain tpi setelah luluss justru jadi pengangguran. Wadduuhh masalahnya ko jadi semakin gaswat yaaa.. klo udah kaya gini trus apa yang masih bisa dilakukan?? Nangiss?? Meratapi diri?? atau Memperbaiki diri?? 
Trus kenapa MINDER ITU NIKMAT?? Rasanya dari pengalaman penulis sendiri yang namanya MINDER sama sekali nggak ada bagus-bagusnyaa... Eeeeiits jangan kecewa dulu doong, buku ini tidak hanya seputar pengalaman pribadi penulisnya saja, tapi juga mengupas secara tuntas tas tas tass.. mulai dari dampak (-) dan (+) dari minder, tips jitu mengatasi keminderan diri , dan dibalik semua itu.. ternyata MINDER ITU NIKMAT. Penasaaaraan bukan?? Akan kelanjutan kisahnya.. dan bagaimanakah perjuangan penulis menghilangkan keminderannya ituu?? Apa pula tips jitu dan hikmah yang penulis dapatkan dari pengalamannya ini?? 
Oh yaaa ada sebuah tanslate lirik lagu nih, ini adalah lagu penyemangat penulis.. Jujur aja saat pertama membacanya, saya langsung sukaaa karna pesan yang tersirat dalam lagu tersebut.. rasanya akan terasa lengkap kalo ada lagu ini ...:)
Stay the Same (Tetap Sama)
_Joey Mcintyre_
Jangan kamu berharap menjadi orang lain
Kamu adalah kamu
Kamu seutuhnya
Jangan katakan kalau kamu tidak suka diri kamu
Jika kamu belajar mencintai diri kamu
Kamu akan menjadi lebih baik
Dan saya berharap kamu tetap sama
Karena tidak ada dalam diri kamu yang perlu diubah
Saya rasa kamu bisa menjadi
Apapun yang kamu inginkan
Jika kamu bisa menyadari
Semua mimpi yang ada dalam diri kamu
Jangan takut
Kamu punya sesuatu yang bisa dikatakan
Bukalah hati kamu dan biarkan dia menunjukkan caranya
Percayalah pada diri kamu
Raih sedalam-dalamnya
Cinta yang kamu temukan akan membebaskan kamu
Percayalah pada diri kamu
Kamu akan menjadi lebih hidup
Yakinlah akan apa yang kamu kerjakan
Kamu akan mencapainya

Kelebihan :
Pesan yang ada dalam buku ini disampaikan dengan kata-kata yang ringan, sederhana, komunikatif dan nggak bikin bete. Ketika membacanya,  pembaca seakan-akan diajak untuk berimajinasi mengenai alur cerita tersebut sehingga perasaan penulis yang diungkapkan melalui gaya bahasanya dalam setiap kalimat tersampaikan dengan baik pada pembaca. Solusi yang ada untuk mengatasi virus minder ini, cocok bila dijadikan rujukan karena dilihat berdasarkan dua sudut pandang, pertama dari penulis dan kedua tentu saja dari ahlinya langsung yaitu seorang psikolog.
Kekurangan :
Bab berikutnya berkaitan dengan bab sebelumnya, sehingga ketika hendak membacanya sebaiknya berurutan.

Cover buku tersebut adalah terbitan tahun 2008 karena setelah browsing tidak ketemu cover bukunya yang tahun 2006  jadinya saya memakai cover tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar