Dampak Sosial dari Interaksi Manusia dan Internet
Internet bukanlah hal yang asing bagi manusia karena
internet begitu lekat dengan keseharian kita, dan penggunanya mulai dari
kalangan anak-anak sampai orang dewasa, dari hanya sekedar punya akun twitter,
facebook, berlanjut ke game online, email, browsing untuk tugas atau hal lain,
download segala macem, hingga sampai jual beli online melalui iklan yang
dipasang pada blog atau web resmi-nya. Selain itu dengan semakin berkembangnya
internet.. beberapa perguruan tinggi ada yang menerapkan pola pengajarannya
cukup melalui virtual class dimana tidak ada pertemuan rutin antar dosen dengan
para mahasiswanya, sehingga setiap materi kuliah beserta kuis maupun tugas,
cukup dengan membuka web resminya saja, sangat mudah bukan.. mahasiswa dapat
mengerjakan kuis maupun tugas dimana pun Ia berada dengan handphone atau
gadget-nya.
Tidak hanya
itu.. internet memberikan kita begitu banyak informasi yang tidak terbatas
karena itu dengan adanya internet pula kita jadi tau tentang fashion yang lagi
hits banget tahun ini, atau mungkin info yang ter-update di kalangan remaja.
Pernahkah kawan-kawan dengar istilah Cabe-cabean?? Pastinya.. karena saya
sendiri aja sering banget denger kata-kata tersebut.. awalnya sih saya engga
tau, karna penasaran akhirnya saya coba googling dan ternyata kata-kata
tersebut berkonotasi negatif. Sedikit mau curcol nih...hehee beberapa hari
setelah itu saya mendengar percakapan anak-anak SMP yang se-angkot dengan saya,
intinya sih masing-masing dari mereka nanya ke temannya, saat di rumah manggil
ibu dengan panggilan apa?? Ada yang
jawab ibu, nyokap, dan yang terakhir ini yang paling buat saya kaget yaa
walaupun yang jawab bukan dianya sendiri tpi justru temannya yang menjawab “klo
dia mah manggil ibunya cabe” jawabnya dengan singkat. Serius lohh?? Tanya
beberapa temannya yang merasa kaget. “Seriusan gue, waktu gue ke rumahnya dia
manggil nyokapnya cabe trus nyokapnya malah nanggepin santai aja malah di jawab
iya cabe-cabean”. Agak miris menurut saya sebab walaupun internet menyediakan informasi
yang tak terbatas dari yang tadinya tidak tau istilah tersebut hingga setelah
browsing menjadi tau makna istilah tersebut, tapi sangat disayangkan bila
istilah atau informasi ter-update dikalangan remaja digunakan dalam becandaan
keseharian mereka yang mungkin berawal dari hanya sekedar ikut-ikutan teman,
ini terlepas dari tau atau tidaknya mereka (anak SMP tersebut) mengenai arti
dari istilah tersebut yang berkonotasi negatif. Memang dengan adanya internet, memberi
kemudahan pada manusia dan membuat segalanya terasa lebih praktis dimana jarak
dan waktu bukanlah penghalang dalam penyebaran informasi, berkomunikasi, dan
transaksi dari berbagai penjuru.
Tapi tahukah kawan??
adapun dampak lainnya yang ditimbulkan dari interaksi manusia dengan internet.
Pernah kah kawan-kawan mendengar yang namanya Internet Addiction Disorder (IAD)?? Bagi yang baru tau istilah
tersebut termasuk saya.. yukk kita bahas bersama, apakah Internet Addiction Disorder (IAD) itu ?? Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet
meliputi segala hal yang berkaitan dengan internet seperti game online,
jejaring sosial, pornografi, chatting dan yang lainnya. Kecanduan
internet...seketika yang terlintas dalam pikiran saya ini lebih mengarah pada
intensitas waktu yang digunakan yang melebihi batas orang normal. Jenis
gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik
gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk
dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan
psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini
termasuk dalam salah satu bentuk gangguan. Mereka
yang kecanduan internet rela menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak
bermanfaat misalnya bermain game online selama 24 jam, berselancar di sosial
media berjam-jam nonstop. Seperti kasus berikut ini: Di Amerika seseorang harus
tidak lulus karena tidak pernah menghadiri kelas, setelah dicari penyebabnya
ternyata Ia tidak masuk kelas disebabkan kecanduan internet. Sedangkan kasus di
dalam Negeri sendiri adalah seorang gadis berusia 12 tahun kabur dari rumah
selama 2 minggu, selama itu pula gadis tersebut mengaku tinggal disebuah warnet
dan bermain game online (sumber: Media Indonesia)
Menurut
Dr. Ronald Pies, profesor psikiatri SUNYUpstate Medical University, New York
bahwa “kebanyakan orang yang mengalami kecanduan internet adalah mereka yang
mengalami depresi berat, kecemasan, atau orang yang tidak bisa bersosialisasi
sehingga mereka sulit bertemu muka dengan orang lain secara langsung”.
Kesimpulannya, menurut saya internet itu seperti sebuah koin. Kenapa
koin?? Koin itu kan mempunya dua sisi mata uang yang kedua sisinya saling
bertolak belakang namun saling berdampingan, begitu juga halnya dengan internet..
internet punya dua sisi, sisi positif dan sisi negatif dan keduanya saling
berdampingan juga kan. Nah.. ribetnya itu klo negatifnya jadi tergantung pada
individu masing-masing bagaimana menyikapi dan menjaga diri ini agar dalam
menggunakan internet tetap dalam batas yang sewajarnya dan gunakanlah untuk
hal-hal yang bermanfaat saja. Jadi ambil sisi positifnya aja yaaa…:)
Sumber:
http://ruangpsikologi.com/gangguan-kecanduan-internet
Kunjungi link berikut ini, untuk selengkapnya :