ANALISIS ARTIKEL PERENCANAAN, PENETAPAN DAN PENGORGANISASIAN
STRUKTUR ORGANISASI
Dari artikel tersebut, diketahui bahwa karyawan tidak
memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan dengan baik sehingga minat karyawan
sangat meningkat untuk meminjam uang di tempat kerjanya. Ketika dihadapkan
masalah demikian, sejumlah perusahaan banyak yang mulai melakukan edukasi
perencanaan keuangan pada karyawannya terutama pada diri individu.
Ada
sejumlah manfaat dari perencanaan keuangan pribadi yang tepat antara lain:
·
Mengukur tingkat kesehatan keuangan pribadi dengan membandingkan jumlah
pendapatan dan jumlah pengeluaran tiap bulannya
·
Merencanakan jumlah tabungan yang perlu dipersiapkan guna menghadapi masa
pensiun,
·
Menentukan jumlah uang yang dapat digunakan untuk melakukan investasi yang
sesuai dengan profil risiko,
·
Menentukan jumlah dan jenis asuransi yang sesuai, baik asuransi kesehatan
maupun asuransi properti dan kendaraan.
Koewn (2010) menyatakan lima langkah yang diperlukan dalam
merencanakan keuangan pribadi, yaitu:
1. Mengevaluasi kesehatan keuangan
pribadi.
Langkah pertama adalah melakukan pencatatan serta membandingkan
antara jumlah pendapatan dan pengeluaran dalam kurun waktu satu bulan / tahun.
Berdasarkan pencatatan tersebut dapat dibentuk suatu laporan keuangan laba-rugi
pribadi (Income Statement) yang menunjukkan jumlah pendapatan yang
tersisa (setelah dikurangi dengan total pengeluaran). Dana yang tersisa itu
yang dapat dipergunakan untuk keperluan tabungan maupun investasi.
Evaluasi keuangan menunjukkan kematangan individu dalam hal tingkat
likuiditas dan fleksibilitas keuangannya. Hasil evaluasi keuangan pribadi
tersebut dapat membantu individu dalam menetapkan tujuan keuangan.
3. Mempersiapkan aksi keuangan
Langkah-langkah keuangan berisi panduan rencana keuangan yang akan
dilakukan di masa mendatang. Panduan tersebut harus memiliki tingkat
fleksibilitas dan likuiditas keuangan yang baik di samping memberikan nilai
proteksi yang memadai. Misalnya, suatu perencanaan keuangan harus menyediakan
dana darurat (emergency fund) dan
proteksi (asuransi) untuk kebutuhan mendadak seperti sakit, bencana, maupun
kematian.
4. Menerapkan rencana keuangan
Individu harus berpegang kepada rencana dan tujuan keuangan yang
telah dipersiapkan dalam menjalankan langkah-langkah keuangan. Tujuan dan
rencana keuangan menjadi panduan dalam mengatur keuangan pribadi.
5. Melakukan evaluasi terhadap
rencana keuangan
Evaluasi terhadap rencana dan tujuan keuangan harus dilakukan
secara berkala dan menyesuaikan dengan situasi keuangan yang ada pada tahun
berjalan. Hasil evaluasi tersebut menjadi dasar untuk menyusun anggaran pada
tahun depan.
Referensi http://usbi.ac.id/node/310