Keterkaitan Ilmu
Alamiah Dasar Dengan Ilmu Psikologi
Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu alamiah dasar merupakan ilmu
pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala dalam alam semesta,termasuk bumi ini,
sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar hanya mengkaji konsep-konsep
dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja
Tujuan
kita mempelajari ilmu alamiah dasar diantaranya: untuk
mengetahui perkembangan teknologi dan dampaknya serta hubungannya terhadap
kehidupan manusiam, untuk mengetahui serta mempelajari bagaimana perkembangan
kehidupan makhluk hidup dari zaman purba hingga sekarang, dan menganalisis
suatu pengalaman melalui fakta-fakta yang ada menggunakan metode ilmiah dengan
menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam alam semesta
Ilmu Psikologi
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology
yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche
berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi
diartikan sebagal
ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit
didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit
dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa
dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah
psikis.
Keterkaitan Ilmu Alamiah Dasar
dengan Ilmu Psikologi
1.Matematika dengan Psikologi
Matematika
dengan psikologi sangatlah berhubungan dan saling berkaitan. Matematika selalu
dibutuhkan dan digunakan untuk berbagai ilmu, tak bisa dipungkiri psikologi
juga menerapkan ilmu matematika dalam pengerjaannya. Sebagai contohnya dalam
penerapan ilmu statistika serta kuesioner, keduanya tersebut merupakan sebagian
kecil dari ilmu matematika, kemudian dalam kasus tes IQ kita bisa lihat kalau
tes tersebut menggunakan rumus matematika dalam memberikan hasilnya. Tes-tes
dalam psikologi juga dapat dibuktikan dalam penalaran ilmu matematika. Statistika
ini merupakan ilmu yang mempelajari bagiamana cara merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, mempresentasikan data. Singkat kata statistika ini merupakan ilmu
yang banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik itu kehidupan
sosialnya maupun ilmu yang harus diterapkan untuk mengetahui manusia tersebut,
dari berbagai sudut pandang pada psikologi. Dalam praktek-praktek atau tes-tes
psikologi seperti psikotes statistika juga digunakan untuk melihat hasil dalam
bentuk angka . Statistika juga merupakan hitungan untuk mendapatkan kuantitatif
dalam membuat skala psikologi setelah melakukan tes psikologi hasil yang
didapat setelah tes, diakumulasikan dengan sebelum tes. Beberapa contoh keterkaitan aplikasi matematika dengan
psikologi ,dan materi-materi yang ada didalam bidang matematika yang
berhubungan dengan psikologi,antara lain :
a. Berhitung Cepat.
Berhitung cepat disini biasa
dipelajari dalam bidang matematika ,tetapi juga berguna dalam psikologi ,yang
bertujuan untuk mengukur kemampuan akurasi,kalkulasi dan estimasi
seseorang.Selain itu, bisa juga untuk mengukur ketelitian serta ketahanan
berpikir seseorang yg terkait dengan kinerja seseorang .kadang yang
dipergunakan dalam berhitung cepat adalah seperti
penjumlahan,pengurangan,pembagian dan perkalian.
b. Deret Angka
Deret angka adalah susunan angka
atau huruf yang memiliki pola tertentu.Deret angka pun dipelajari dalam
matematika tapi juga berhubungan dengan psikologi dan bisa dipelajari, deret
angka disini digunakan untuk mengetahui daya ingat dan ketelitian seseorang.
c. Gambar
Gambar yang dimaksud adalah gambar
yang menggunakan bangun-bangun yg terdapat dimatematika.seperti
lingkaran,segitiga,kotak,kubus,balok dll.mempelajari gambar disini bertujuan
untukmengukur kemampuan seseorang yang berhubungan dengan bentuk
bentuk,gambar-gambar,atau symbol-simbol untuk menekankan pada sistematika
berpikir logis dan ketahanan berpikir.
d. Matematika berpola
Matematika berpola disini untuk
menguji kemampuan pwnalarab dan kemampuan berhitung dengan pola tertentu
melalui angka-angka pada gambar/bentuk tertentu
e. Statistik
Statistik disini utuk mengukur
daya fikir,keseimbangan berpikir, daya ingat serta ketelitian seseorang. Di dalam
materi ini kita dapat mengetahui IQ dan daya pikir manusia apakah
lemah,kuat,atau sebaliknya.
Penerapan matematika juga digunakan
dalam tes psikologi, diantaranya:
· Tes intelegensi
· Tes IQ
· Tes bakat atau bakat
skolastik
· Tes psikotes melamar
pekerjaan serta tes psikotes dalam PNS
· Tes Pemikiran Numerik
Tes ini dilakukan untuk menguji kecepatan,kekonsistenan, dan keakuratan
menjawab soal dalam bentuk bilangan-bilangan yang ada dimatematika.biasanya
berbentuk barisan atau deret,baik memanjang secara vertical maupun memanjang
secara mendatar atau ias juga mengisi angka-angka dalam kolom atau kotak kotak
kosong yang harus diisikan
· Tes Pemikiran
Perseptual
Tes ini merupakan salah satu bentuk
tes dan tes irama bergambar.tes ini paling sering diujikan oleh perusahaan
,maksudnya tidak lain adalah untuk menyaring calon karyawan yang baik.Didalam
ini perusahaan ingin melihat bagaimana ketelitian,kecepatan,dan kepribadian
yang dimiliki peserta tes terutama dalam berpikir dengan
symbol-simbol,mengenai keprinadian yang ingin dilihat disini bukanlah kepribadian
utama/yg permanen melainkan hanya kepribadian sesaat atau pada saat itu.
· Tes Kemampuan Spasial
Dalam tes ini adalah tes gambar,baik
berirama maupun tidak.tujuanya untuk menggali bagaimana mudahnya anda “melihat”
dan memanipulasi potongan-potongan dan figure figure dalam ruang mengenai
“jenis” soal tes ini dapat beragam jenis .salah satunya adalah pemikiran
cepat memindahkan potongan2 gambar 2 dimesi menjadi 1 bangun 3dimensi
secepat yg anda mampu. Dalam contoh anda hanya memilih salah satu jawaban yang
sesuai.
2. Biologi dengan Psikologi
Biologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Semua benda yang hidup
menjadi objek dari biologi. Oleh karena biologi berobyekkan benda-benda yang
hidup,maka cukup banyak ilmu-ilmu yang tergabung di dalamnya. Oleh karena itu
baik biologi maupun psikologi sama-sama membicarakan manusia. Sekalipun
masing-masing ilmu itu meninjau dari sudut pandang yang berbeda namun pada
segi-segi yang tertentu kadang-kadang kedua ilmu itu ada titik-titik pertemuan.Ada
hal-hal yang sama-sama dipelajari atau diperbincangkan oleh kedua ilmu
ini,seperti masalah keturunan.Kedua bidang ilmu tersebut sama-sama menjelaskan
mengenai konsep nature dan nurture. Nature adalah ciri-ciri fisik maupun
psikologis seseorang yang sepenuhnya ditentukan oleh factor genetic (bawaan),
sedangkan nurture adalah ciri-ciri fisik maupun psikologis yang sepenuhnya
ditentukan oleh factor lingkungan dan pengalaman hidup. Ditinjau dari segi
biologinya hal-hal yang berhubungan dengan aspek-aspek kehidupan yang
turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, sedangkan dari segi
psikologi misalnya sifat,intelegensi,bakat.
3. Kimia dan
Fisika dengan Psikologi
Dalam Ilmu
Psikologi, ilmu Kimia dan Fisika sangat berpengaruh dalam cabang ilmu ini. Kimia
adalah Cabang ilmu pengetahuan alam yang khusus mempelajari susunan dan
struktur zat beserta perubahannya. Ikatan Kimia
adalah daya tarik antara atom yang menyebabkan suatu senyawa kimia dapat
bersatu. Kekuatan daya tarik menarik ini menentukan sifat-sifat kimia dari
suatu zat, dan cara ikatan kimia berubah. (James E. Brady, Kimia Universitas :
Asas dan Struktur, 1999). Ini
sesuai dengan konsep hubungan yang ada pada manusia. Pada dasarnya manusia
memiliki ikatan karena adanya tarik menarik antara satu dengan yang lain.
Mungkin karena kebutuhan atau tuntutan sosial, dan kekuatan daya tarik itulah
yang akan menentukan sifat hubungan yang terjalin nanti. Bahkan ilmu Kimia dan Fisika memberikan cabang
ilmu lain dalam psikologi yaitu, Psikofisika dan Neurokemis Perilaku. Psikofisika
dianggap suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan kuantitatif antara
kejadian-kejadian fisik dan kejadian-kejadian psikologis. Dalam arti luas yang
dipelajari adalah hubungan antara stimulus dan respon. Neurokemis Perilaku
adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku seseorang dengan
mempelajari kadar-kadar kimiawi dalam tubuh seseorang.Karena keadaan psikis
seseorang dapat dipengaruhi juga oleh zat kimia dalam sistem saraf seseorang.
Seperti misalnya seseorang yang schizofernia yang disebabkan karena
ketidakseimbangan kadar Dopamin di dalam otak.
Sumber: